Minggu, 26 Juni 2011

FALSAFAH, ORIENTASI / ARAH TUJUAN, VISI, MISI DAN PANCA JANGKA PPM AL-ISTIQAMAH


A. Falsafah
  1. Falsafah dan Moto kelembagaan
    1. Podok Pesantren Modern Al-Istiqamah berdiri diatas dan untuk semua golongan
    2. Pondok Pesantren adalah lapangan perjuangan, bukan tempat mencari penghidupan.
    3. Pondok Pesantren adalah milik Ummat. Bukan milik kyai.
  2. Falsafat dan Motto kependidikan
    1. Apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dialami santri sehari-hari harus mengandung unsur pendidiakan
    2. Jadilah ulama yang intlek, bukan intelek yang tahu agama.
    3. Hidup sekali hiduplah yang berarti.
    4. Berjasalah tapi jangan minta jasa.
    5. Sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keberuntunganmu.
    6. Mau dipimpin dan siap memimpin, patah tumbuh hilang berganti.
    7. Sebaik-baik mausia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. (Hadits).
    8. Perjuangan itu memerlukan pnegorbanan.
    9. Bondo Bahu Pikir, Lek Perlu sak Nyawane Pisan.
    10. Resopo Temmangngingngi, maleti pamamase Dewata.
    11. Berbudi tinggi, berbadan sehat, dan berpengetahuan luas dan berpikiran bebas
    12. Hanya orang penting yang tahu kepentingan, dan hanya pejuang yang tahu arti Perjuangan.
    13. I'maluu Fauqa Maa amilun.
    14. Berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja.
    15. Innahum Fityatuin 'aamanuu Birabbihim Wa Zidnaahum huda (Al-Kahfi)
  3. Falsafah dan Motto Pembelajaran
    1. Metode lebih penting daripada materi; guru lebih penting daripada metode, dan jiwa guru lebih penting dari pada guru itu sendiri.
    2. Pondok memberi akal, bukan memberi ikan.
    3. Ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian.
    4. Ilmu untuk amal dan ibadah.
    5. Karena ujian, orang menjadi mulya atau menjadi hina.


B. Orientasi / Arah Tujuan Pendidikan Pondok
  1. Kemasyarakatan
    Segala apa yang sekiranya akan dialami oleh santri. Santri dimasyarakat itulah yang di didikkan oleh Pondok kepada mereka. Segala tindakan ada pelajaran, bahkan segala aktifitas di Pondok ini semuanya akan ditemui dalam perjuangan hidup atau dalam masyarakat, sehingga ia tidak akan merasa canggung ketika terjun dalam bidang apapun dimasyarakat
  2. Hidup Sederhana
    Hidup sederhana tidak berarti mengajarkan kepada anak untuk hidup miskin. Sebab, sederhana bukan berarti miskin. Sikap hidup sederhana mengandung unsur  kekuatan, ketabahan, pengendalian diri dalam menghadapi perjuangan hidup dengan segala kesulitan dan tantangannya. Kesederhanaan yang diajarkan meliputi kesederhanaaan dalam berpakaian, makan, tidur, berbicara dan berpikir.
  3. Tidak Berpartai
    Pendidikan dan pengajaran di Pondok ini tidak ada hubungan ada sangkut pautnya dengan partai atau golongan tertentu. Pondok sebagai Lembaga Pendidikan harus senantiasa berdiri diatas dan untuk semua golongan. Karena itu, santri Pondok Pesantren Al-Istiqamah terdiri atas anak-anak pemimpin dari bermacam-macam partai dan golongan. Dan para santri bebas memilih golongan, aliran, organisasi massa atau organisasi politik apapun sesuai pilihan harinya masing-masing. Setelah mereka menamatkan pendidiknnya di Pondok ini.
  4. Ibadah Thalabul Ilmi
    Pondok adalah tempat beribadah Thalabul Ilmi mencari ridha Allah. Dalam ceramah-ceramah Pekan Perkenlan yang diadakan setiap tahun selalu ditanyakan kepada para santri; "(KE AL-ISTIQAMAH APA YANG KAU CARI)". "Datang kesini Mencari apa?". Jawabannya adalah "Semata-mata Mencari Ilmu Dan Pendidikan". Bukan mencari ijasah, teman, kelas, nama, makan enak, dll. Orientasi ini akan mengarahkan santri menuju kepada niat yang tulus. Semata-mata karena ibadah thalabul Ilmi

C. Visi
Dengan berlandaskan hal-hal yang telah disebutkan diatas. Maka, Pondok Pesantren Modern Al-Istiqamah telah menentukan Visinya dalam melangkah. Yaitu, :Terwujudnya Kader-kader Pemimpin Ummat yang diridhai Allah Swt, Alim, terampil dan bermanfaat.

D. Misi
Misi yang diemban oleh Lembaga Pendidikan ini tersebut dalam beberapa poin berikut ini :
  1. Mendidik dan mengembangkan generasi mukmin, muslim, mukhlis yang berbudi    tinggi (akhlakul karimah), berbadan sehat, berpengetahuan luas, berpikiran bebas dan berbakti kepada masyarakat.
  2. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang menuju terbentuknya ulama yang intlek.
  3. Mendidik dan mengajarkan berbgai macam Skill, utamanya Material Skill menuju terbentuknya manusia yang bermanfaaat di tengah masyarakat.
  4. Mendidik generasi penerus menjadi warga negara yang berbudi tinggi, beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.

E. PANCA JANGKA
Panca Jangka merupakan program kerja pondok yang senantiasa memberikan arah dari panduan untuk mewujudkan upaya pengembangan dan memajukan pondok. Adapun panca jangka tersebut meliputi bidang-bidang berikut :
  1. Pendidikan dan Pengajaran.
    Maksud jangka ini adalah berusaha secara maksimal untuk meningkatkan dan menyempurnakan pendidikan  dan pengajaran di Pondok Pesantren Modern Al-Istiqamah. Untuk saat ini, selain tingkat TMI yang di peruntukkan untuk para santri. Pondok juga membiayai guru-gurunya setamat TMI untuk melanjutkan studinya ke sekolah satu perguruan tinggi didarerah ini. Cita-cita kedepan adalah mempuyai perguruan tinggi sendiri
  2. Kaderisasi
    Sejarah timbul dan tenggelamnya suatu usaha, terutama hidup dan matinya Pondok-pondok ditanah air kita, memberikan pelajaran kepada kita tentang pentingnya perhatian terhadap kaderisasi. Karena itu Pondok Modern Al-Istiqamah memberikan perhatian yang mendalam terhadap upaya menyiapkan para kader yang akan melanjutkan cita-cita Pondok. Diantara usaha itu adalah mengirimkan kader. Kadernya ke Pondok yang lebih maju untuk menambah ilmu dan pengalaman mereka.
  3. Pergedungan
    Jangka ini memberikan perhatian terhadap upaya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan pengajaran yang layak bagi para santri.
  4. Khizanatullah
    Khizanatullah adalah sumber dana yang dimiliki sendiri oleh Pondok, sebagai syarat terpenting bagi sebuah Lembaga Pendidikan agar dapat bertahan hidup dan berkembang. Hal ini pun sangat diperhatikan oleh Ponok. Untuk maksud ini, Pondok telah mempunyai usaha sendiri antara lain : Koperasi Pelajar (Kopel) dan kafeteria baik untuk putra maupun putri.
  5. Kesejahteraan Keluarga Pondok
    Jangka ini bertujuan untuk memberdayakan kehidupan keluarga-keluarga yang membantu dan bertanggung jawab terhadap hidup dan matinya Pondok secara langsung, sehingga mereka itu tidak menggantungkan penghidupannya kepada Pondok. Mereka iu hendaknya dapat berusaha sendiri dan bahkan hendaknya dapat memberi penghidupan kepada Pondok.

LANDASAN DAN ASAS NILAI-NILAI


Untuk mewujudkan ide-idenya, pendiri Pondok Pesantren Modern Al-Istiqmah Ngata Baru, KH. M. Arif Siraj Lc, memilih jalur pendidikan pesantren yang berasrama dengan disiplin yang ketat dan berlandaskan kepada nilai filsafah dan orientasi yang menjadi dasar dari perumusan visi dan misinya sebagaimana yang akan dijelaskan berikut ini ;

    A) Panca Jiwa Pondok
Nilai dasar yang ditanamkan di Pondok ini tentang dalam Panca jiwa Pondok Pesantren, yaitu :

  1. Jiwa Keikhlasan
    Jiwa ini berarti sepi ing pamrih; yakni berbuat sesuatu bukan karena didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan tertentu. Segala pekerjaan dilakukan dengan niat ibadah lillah semata-mata. Maka, Kyai Ikhlas dalam mendidik, santri ikhlas dididik dan para pembantu Kyai iklas dalam membantu menjalankan proses pendidikan.
  2. Jiwa Kesederhanaan
    Kehidupan didalam Pondok diliputi oleh suasana kesederhanaan,sederhana tidak berarti positif atau nrimo, tidak juga berarti miskin dan melarat. Kesederhanaan itu berarti sesuai dengan kebutuhan dan kewajiban. Kesederhanaan mengandung nilai-nilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan dan penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup. Di balik kesederhanan ini terpancar jiwa besar, berani maju, dan pantang mundur dalam segala keadaan.
  3. Jiwa Berdikari
    Berdikari atau kesanggupan menolong diri bahwa santri sanggup belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, tetapi Pondok Pesantren ini sendiri sebagai Lembaga Pendidikan juga. Harus sanggup berdikari, sehingg ia tidak menyandarkan kelangsungan hidupnya kepada bantuan atau balas kasihan pihak lain.
  4. Jiwa Ukhuwwah Diniyyah
    Kehidupan di Pondok Pesantren dilipuiti suasana persaudaraan yang akrab, segala suka duka dirasakan bersama dalam jalinan persaudaraan sebagai sesama muslim. Ukhuwwah ini bukan saja hanya terjadi selama mereka belajar didalam Pondok, tetapi juga mempengaruhi kearah persatuan ummat dalam masyarakat sepulangnya para santri itu dari Pondok
  5. Jiwa Bebas
    Bebas dalam berpikir dan berbuat, bebas dalam menentukan masa depan, bebas dalam memilih jalan hidup, dan bahkan bebas dari berbagai pengaruh negative dari luar. Kebebasan ini tidak boleh disalahgunakan menjadi terlalu bebas (liberal) sehinga kehilangan arah dan tujuan atau prinsip. Karena itu kebebasan ini harus dikembalikan kepada kemurniaannya, yaitu bebas didialam garis-garis disiplin yang positif dengan penuh tanggung jawab, baik didalam kehidupan Pondok Pesantrn iti sendiri. Maupun dalam kehidupan masyarakat. Kebebasan ini harus selalu didasarkan kepada ajaran-ajaran agama yang benar. Berlandaskan kepada Al-Kitab dan As-Sunnah.

    B) Motto
  1. Berbudi Tinggi
    Berbudi tinggi merupakan landasan yang ditanamkan oleh Ponok kepada seluruh santrinya. Ini merupakan inti dari tujuaan utama dari seluruh proses Pendidikan dan Pengajaran yang diselenggarakan Pondok Pesantren. Seluruh kegiatan di Pondok harus mengandung unsur Pendidikan akhlak Karimah ini.
  2. Berbadan Sehat
    Pondok adalah Lembaga kaderisasi Pemimpin. Seorang pemimpin harus sehat jasmani, disamping tentu saja sehat rohani. Dengan tubuh yang sehat, seseorang akan mampu menjalankan tugas, peran dan fungsi nyadengan baik.
  3. Berpengetahuan luas
    Para santri dibekali dengan berbagai pengetahuan untuk menjadi bekal hidup mereka. Dengan berbekal pengetahuan yang luas seseorang akan menjadi lebih arif dalam menyikapi sesuatu. Tetapi, harus tetap diperhatikan bahwa berpengetahuan luas itu tidak boleh lepas dari kepribadian yang luhur.
  4. Berpikiran Bebas (Open Mined)
    Berpikiran bebas berarti memiliki sikap terbuka dan bertanggung jawab dalam menghadapi persoalan apapun. Akan tetapi bebas disini bukanlah bebas sebebas-bebasnya tanpa batasan seingga menjadio liberal. Kebebasn merupakan lambang kedewasaan dan kematangan. Seorang santri bebas untuk memilih lapangan perjuangannya dimasyarakat. Penerapan jiwa bebas ini harus dilandasi dengan budi tinggi dan didasarkan pada ajaran Islam yang benar dari al-Kitab dan As-Sunnah.

Kamis, 23 Juni 2011

TARBIYATUL-MUALIMIN AL-ISTIQAMAH ( T M I )

Tarbiyatul Mualimin Al-Islamiyah (TMI) Pondok Pesantren Modern Al-Istiqamah adalah salah satu lembaga di Pondok Pesantren Modern Al-Istiqamah Ngata Baru yang menangani pendidkan tingkat menengah dengan lama masa belajar 6 tahun (Bagi lulusan SD) dan 4 tahun (Bagi lulusan SLTP/SLTA). Lembaga ini didirikan bersama dengan dengan berdiririnya PPM Al-Istiaqamah ngata Baru pada tahun 1993. Tarbiyatul Mualimin Al-islamiyah merupakan lembaga pendidikan guru islam yang mengutamakan pembentukan mental dan penanaman ilmu pengetahuan islam yang berguna bagi masyarakat.

  1. Kurikulum TMI terdiri atas ilmu pengerahuan agama (100%) dan ilmu pengetahuan umum (100%). Pengaturannya diintegrasikan dengan system pondok pesantren; santri hidup selama 24 jam dalam asrama dengan bimbingan guru dan Kyai. Maka kurikulum TMI tidak terbatas pada pelajaran dikelas saja, melainkan keseluruhan kegiatan didalam dan diluar kelas merupakan proses pendidikan yang tak terpisakan.
  2. Bahasa yang digunakan. Bahasa pengajaran menggunakan bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia.
  3. Tenaga Pengajar. Guru-guru yang mengajar di TMI adalah tamatan dari TMI sendiri dan alumni berbagai perguruan tinggi didaerah sulawesi.
  4. Siswa Siswi TMI memiliki latar belakang pendidikan yang terdiri atas lulusan SD/MI dan SLTP. Mereka berasal dari seluruh pelosok Sulawesi. Dan pernah pula ada yang berasal dari daerah Kalimantan, Papua (Irian Jaya) dan Ambon

GAGASAN DAN CITA-CITA PPM AL-ISTIQAMAH

Berbicara mengenai gagasan dan cita-cita pendiri Pondok Pesantren Modern Al-Istiaqamah, tak terlepas dari cita-cita  para pendiri Pondok Modern Gontor. Karena beliau sendiri adalah alumni sekaligus kader dari lembaga pendidikan tersebut. Ketika beliau berada pada masa pendidikan dipondok modern gontor, beliau pernah mendengar kata-kata KH. Imam Zarkasyi, salah satu pendiri gontor bahwa suatu saat akan ada seribu gontor di Indonesia.

Setelah menamakan KMI, KH. M. Arif Siraj Lc diperkenankan mengabdi di almamaternya sekaligus meneruskan jenjang pendidikannya di Institut Pendidikan Darussalam, hingga selesai tahun 1982, pada tahun yang sama beliau mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar. Kairo, Mesir, yang diselesaikan tahun 1985. sebagai kader pondok Gontor, beliau kembali ke almamater untuk mengabdikan ilmu yang telah didapatkannya. Namun ketika menghadap kebapak KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA salah satu pimpinan Gontor yang mengantikan almarhum Kyai Imam Zarkasyi beliau dianjurkan untuk pulang kekampung halamannya. Waktu itu Kyai Syukri mengatakan kepadanya: pulanglah, mungkin akan ada satu gontor didaerahmu.

Sami’naa wa atha’naa. Beliau pun pulang kekampung halamannya, sulawesi tengah, dengan embawa harapan dan cita-cita besar para kyai dan guru beliau. Dan alhamdulilah, harapan dan cita-cita tersebut berhasil beliau wujudkan dengan berdirinya PONDOK PESANTREN MODERN AL-ISTIQAMAH  tercinta ini. Laa Haula Wala Guwwata Illa Billahil Aliyil Adzim.

Dan kini menjadi tugas kita semau adalah: memelihara, mengembangkan, memajukan, dan mempertahankan lembaga pendidikan ini demi tercapainya cita-cita tersebut mencapai kesempurnaannya.

Wa ‘alallahi falyatawakkalil mutawakilun.

SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN MODERN AL-ISTIQAMAH

Ngata Baru adalah sebuah desa yang terletak 14 KM arah selatan Kota Palu dengan radius 4 KM dari perumahan penduduk Kelurahan Petobo, tepatnya desa tersebut berada di pedataran tinggi Pegunungan Bulili. Pada saat itu desa Ngata Baru merupakan kawasan non produktif karena letaknya yang berada di ketinggian dan tanahnya yang kurang bersahabat untuk dijadikan lahan pertanian ataupun perkebunan. Di tambah lagi dengan sumber mata air yang kecil, maka jadilah kawasan tersebut hanya mampu ditumbuhi tanaman-tanaman yang dengan kekeringan.

Nama Ngata Baru dikalangan masyarakat kaili yang mendiami lembah Palu, utamanya yang telah berusia lima puluh tahun keatas kurang mengenalnya, karena memang wilayah ini sebelumnya dikenal dengan nama Kapopo. Ketika Kapopo menjadi lokasi Pusat Pekan Penghijauan Nasional yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1990, nama tersebut berubah menjadi Ngata Baru, yang berarti Kampung Baru.

Ditempat inilah tepatnya pada tanggal 2 Mei 1993 KH. Muhammad Arif Siraj Lc, “babat alas” mendirikan Pondok Pesantren Modern Al-Istiqamah di atas tanah pribadi seluas + 3 Ha. Sebenarnya rencana pendiriannya sudah dirintis sejak Maret 1993, sebagai niat yang kuat untuk mewujudkan cita-cita “Seribu Gontor” di Indonesia, sebagai wadah yang mampu membina dan mendidik generasi muda Islam dengan dasar Iman dan Taqwa agar mereka memiliki pengetahuan luas dan keterampilan hidup yang berdaya guna, sehingga dapat tampil sebagai muslim yang mampu menegakkan kalimat Allah Swt, dimana pun mereka berada.

Pada tanggal 11 Juli 1993, Pondok ini memulakan Program Pendidikan dan Pengajaran. Murid baru pada tahun itu berjumlah 17 orang, sementara Tingkat Pendidikannya adalah Tarbiyyatu-l- Mualimin Al-Islamiyyah (TMI) dengan lama belajar enam tahun bagi yang berijazah SD/MI dan 4 tahun bagi yang berijazah SLTP/SMU/MA. Sedangkan sarana yang mendukung proses pendidikan itu terdiri dari atas 1 unit (2 Lokal) Asrama Putra sekaligus Musholla, 1 unit (dua lokal) Asrama Putri sekaligus ruangan kelas, 1 unit (3 Lokal) ruang belajar, 1 unit rumah Kyai sekaligus Asrama Depan Guru, 1 buah bak air, 1 buah bivak(tempat tinggal sementara tukang bangunan dan buruhnya) yang berfungsi sebagai dapur umum.

Pondok Pesantren Modern Al-Istiqamah tidak mengakui adanya dikhotomi antara ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum, akan tetapi keduanya dipadukan dan diajarkan secara penuh dengan perbandingan 100% ilmu pengetahuan agama dan 100% ilmu pengetahuan umum. Sedangkan Methode pengajaran di bidang ilmu agama dan bahasa asing (Arab, Inggris) menggunakan Methode langsung (Direcht Methode) tanpa terjemahan kedalam bahasa Indonesia atau yang lainnya.

Adapun Tarbiyyatul Muallimin Al-Islamiyah adalah Sekolah Pendidikan Guru Islam yang hampir sama dengan sekolah Non Islam di Padang Panjang Sumatra Barat. Model ini kemudian dipadukan kedalam system pendidikan pondok pesantren. Pelajaran agama yang banyak diajarkan dibeberapa pesantren pada umumnya diberikan dikelas-kelas. Sementara pada saat yang sama para santri diharuskan tinggal di asrama dengan mempertahankan suasana dan jiwa kehidupan pondok pesantren. Proses pendidikan berlangsung 24 jam, sehingga segala yang dilihat, didengar, dan diperhatikan oleh santri dipondok ini adalah untuk pendidikan. Pendidikan keterampilan, latihan pidato, kepamukaan/kepanduan, olah raga, dan organisasi dan lain-lain merupakan bagian-bagian yang tak bisa terlepaskan dari kegiatan santri dipondok.

Kehadiran pondok ini telah membawa angin segar yang mengugah minat belajar masyarakat. Hal ini terlihat dari besarnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya dipondok ini yang dilihat dari pesatnya perkembangan jumlah santri dari tahun ke tahun. Perkembangan tersebut cukup mengembirakan hati dan benar-benar disyukuri oleh para pengasuh pondok pesantren. Olehnya itu, pada tanggal 4 agustus 2003 Pondok Pesantren Modern Al-Istiqamah memperingati 10 tahun Pondok Pesantren Modern Al-Istiaqamah, acara peringatan dan kesyukuran menjadi makin special dengan hadirnya Bupati Donggala yang meresmikan gedung asrama santri putri. Kehadiran beliau sebagai bukti bahwa pondok ini telah dikenal dan diterima oleh masyarakat luar. Hal ini pun dapat dilihat dari jumlah santri pada saat itu yang mencapai 468 putra-putri yang datang dari berbagai daerah Sulawesi Tengah. Bahkan juga Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Irian Jaya dan Kalimantan

Harapan pondok ini kedepan adalah peran serta seluruh elemen masyarakat dan instansi-instansi terkait untuk ikut terlebih langsung dan secara nyata memperhatikan dan membantu pengembangan, perkembangan, dan kemajuan pondok ini dimasa yang akan dating. Karena pada hakekatnya pondok ini adalah wakaf dan milik umat yang tentunya menjadi tanggung jawab seluruh umat islam demi tercapainya tujuan proses pendidikan islam sebagaimana yang telah dicanangkan